Jadi Papaku baru ngejalanin operasi ringan di jempolnya karena udah beberapa bulan ini jempol beliau sakit entah mengapa. Alhasil, keputusan dokter bilang bahwa jempolnya harus dioperasi ringan..
Then, I went home from Church and got this news from my Mom. Reaksi aku cuma kaget dan nanya 'kenapa di operasi, Pa?' without saying get well soon atau semacamnya. Tapi, aku nulis di personal message BBM aku "get well soon Bapa!" and guess what?
Aku cuma berjarak beberapa meter dari beliau, aku masih berada di satu rumah dengan beliau--cuma bedanya Papa aku di ruang tv dan aku di kamar. Tapi, Papa sebelumnya nungguin aku masuk kamar dan ngirim BBM "Tks, bou" (bou means daughter in Bataknese). Aku mau nangis tau gak. Kenapa? Karena sejauh-jauhnya aku sama Papaku, deep in my heart aku pengen banget jadi sosok anak perempuan yang sangaaaaat deket dengan Ayah mereka. I mostly share my days to my Mom and never do it to my Dad unless he asks me.
Tapi jujur susah untuk merubah sebuah kebiasaan yang udah terbentuk dari kecil. Ada rasa ingin mendekat tapi rasa itu tertutupi dengan rasa takut. That's the big problem. Jadi, buat kalian yang udah deket sama Ayah kalian, be GRATEFUL! You are lucky because some of us (included me) couldn't be that way even we tried. Dan buat kalian yang masih seperti aku, why don't we try to challange ourselves by having chitchat with our Dads and get closer to him?
![]() |
Look how it goes:') |